Entri Populer

Selasa, 06 Desember 2011

Presentase Dan Alat Bantu Presentase

PRESENTASI

Presentasi adalah salah satu jenis komunikasi antara pembicara dan pendengar Tujuan        Presentasi adalah
a. Edukasi atau pendidikan
b. Memberikan Informasi
c. Persuasi atau mempengaruhi
             Jenis-jenis Presentasi adalah
1. Oral:Presentasi dengan berbicara
2. Visual:Presentasi dengan menggunakan tampilan
3.Teksual:Presentasi dengan menggunakan teks,selebaran
            Yang harus diperhatikan dalam presentasi yaitu
a. Background harus sesuai atau kontras dengan tulisan
b. Dapat menambahkan sesuatu yang menarik, misalnya dengan cara menambah                     animasi,gambar lucu,suara atau audio
 Terkadang dalam berpresentasi, kita sering mengalami nervous atau grogi. Penyebabnya adalah takut lepas kendali,takut akan ketidakpastian,tak ada rencana cadangan,peserta tidak antusias
Yang harus dihindari dalam presentasi adalah gelisah,gemetar,tak berada dalam pusat pandangan audience,mengeluarkan bunyi yang tidak perlu

            Bentuk komunikasi ada 3 yaitu
                        1. Pesan secara fisik
                        2. Cerita
                        3. Pesan secara Visual
            Bentuk pesan fisik ada 4 yaitu
                        1. Gasture atau isyarat
                        2. Kontak mata
                        3. Postur tubuh
                        4. Body Language



Jenis Peralatan Presentase
1. OHP (OVERHEAD PROJECTION)

 OHP merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi.Cahaya yang amat terang dari lampu proyektor amat kuat menyorot dari dalam kotak kemudian dibiaskan oleh sebuah lensa khusus, yaitu lensa fresnel,melewati sebuah transparan ukuran 20 x 25 cm yang ditempatkan di atas landasan tersebut. Sebuah sistem pemantul cahaya dari cermin dan lensa, yang di tempatkan di atas kotak landasan, menghasilkan berkas cahaya berbelok 90­­­0. Dengan lampunya yang amat terang dan sistem optiknya yang efisien, menghasilkan banyak sekali cahaya sehingga memungkinkan untuk dipergunakan di ruangan biasa tanpa penggelapan.
Tipe-tipe OHP
1. Overhead Projector Model 5088 (portable)
 Alat ini tidak bersuara, tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt dengan daya 480 Watt/ 50 Hz. Berat keseluruhan 9,07 kg, dengan panjang kabel 4,5 m. Ukuran 322 x 343 x 38 mm, tinggi dengan head lens 45,7 cm. ON-OF switch tidak diperlukan, sebab lampu lansung terhubung dengan udara luar.Projection stage 254 x 254 mm (10” x 10”), dengan focal length 366 mm. Single optical menghasilkan cahaya yang terang rata-rata sekitar 1800 lumens dan dapat memproyeksikan kurang dari 100 sampai lebih dari 350.
2. Overhead Projector Model 213 (large body)
 Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus). Tegangan listrik yang diperlukan 220 Volt/ 50Hz, dengan daya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13,9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380 x 405 x 240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachment. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak lansung dari lampu ke atas transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem articulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal length 355 mm (14,2”). Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan transparansi film dari 0o-30o dengan jarak antara 1,5 m – 3,5 m. projection stage 267 x 267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON-OFF juga mudah dijangkau.
3. Overhead Projector Model 213 (semi portable)
      Alat ini tidak bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt, 360 Watt, 50 Hz, panjang kabel 5 m ada tempat penyimpanan khusus, berat 13,3 kg, ukuran 355 x 400 x 200 mm dengan tambahan dipasang roll attachment. Sistem pendinginan lampu tidak lansung ke alas transparansi, ruang panas dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas angin. Standard doublet optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal length 355 mm (14,2”), terang cahaya 2300 lumens dan rata. Ada pengatur cahaya yang dapat memproyeksikan transparansi film 00-250, proyeksi amat baik antara 1,5 sampai 4,5 m. Projection stage 254 x 254 mm (10” x 10”) dengan sistem pengamanan ganda thermostat otomatis untuk kipas angin dan jika pintu tempat penggantian lampu dibuka, otomatis arus listrik terputus. ON-OFF switch mudah dijangkau; penggantian lampu mudah dan cepat. Alas untuk transparansi terdiri atas lensa plastik yang biasa disebut fresnellens 3 mm yang dilapisi dua kaca yang kuat serta mudah dibersihkan dan tidak menyilaukan.
4. Overhead Projector Model 6202 (portable)
     Alat ini membuthkan tegangan listrik 220 Volt, daya 200 Watt; dengan berat 10,4 kg. Panjang kabel 3,05 m. Sistem pendinginan tidak diperlukan sebab lampu lansung berhubungan dengan udara luar dan pemakaian daya kecil. Triplet optical projection head 317 mm; projection stage 285 x 285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai macam overhead ini harus diproyeksikan setelah sinar menyala dari overhead projector. Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau yang disebut layar portable matte white dan akan tampak jelas bahan-bahan yang ditulis dalam transparansi.

Merancang Media OHP
Dalam merancang media, maka hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
a.  Kesederhanaan (Simplicity)
Untuk OHP, maka peta gambar maupun diagram harus sederhana dan dibatasi pada hal-hal yang penting saja. Konsep materinya (isi pesan) harus mudah ditangkap dan dipahami. Tulisannya harus jelas dan mudah dibaca, mudah ditangkap dan mudah dipahami. Kalimatnya sederhana dan bermakna. Huruf yang dipakai biasanya huruf yang sederhana dan jelas, bukan huruf artistik yang dapat membingungkan.
b.  Kekompakan (Unity)
Kekompakan mengandung makna ada jalinan yang harmonis antara bagian-bagian visual dalam kesatuan fungsinya secara keseluruhan. Jalinan hubungan bagian dapat dinyatakan dalam bentuk tanda-tanda penunjuk seperti panah dan tanda-tanda visual seperti garis, bentuk, warna, dan ruangan.
c.  Penonjolan (Emphasis)
Kadang diperlukan penonjolan tertentu hingga menjadi pusat perhatian. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya dengan memperbesar, memperjelas , mewarnai, menghilangkan informasi pada unsur atau bagian lain. Dalam teknik penyajian hal ini juga dapat dilakukan dengan cara menutup bagian yang lain, meletakkan pointer dan sebagainya.
d.  Keseimbangan (Balance)
ada dua bentuk keseimbangan, yaitu keseimbangan formal dan keseimbangan informal. Suatu desain dikatakan mempunyai keseimbangan formal bila dapat dibayangkan adanya garis yang membagi bentuk visual secara simetris. Keseimbangan formal memberi kesan statis dan resmi untuk menata huruf pada caption atau titling. Desain yang mempunyai keseimbangan informal biasanya menganut pola asimetris atau diagonal. Keseimbangan informal memberikan kesan dinamis dan biasanya mempunyai daya penarik perhatian yang lebih kuat.
Penggunaan dalam Pendidikan
Overhead projector yang memudahkan mudah murah lingkungan interaktif bagi para pendidik. Bahan pengajaran pra-dapat dicetak pada lembaran plastik, atas mana pendidik dapat langsung menulis dengan menggunakan non-permanen, dicuci spidol warna. Ini menghemat waktu, karena transparansi dapat pra-dicetak dan digunakan berulang-ulang, dan bukannya materi ditulis secara manual sebelum setiap kelas.
Overhead biasanya ditempatkan pada ketinggian yang nyaman untuk menulis pendidik dan memungkinkan pendidik untuk menghadapi kelas, memfasilitasi komunikasi yang lebih baik antara siswa dan guru. Fitur pembesaran proyektor memungkinkan pendidik untuk menulis skrip kecil yang nyaman dalam posisi menulis alam daripada menulis dalam naskah yang terlalu besar di papan tulis dan harus terus memegang tangannya di udara untuk menulis di papan tulis.
Fungsi OHP (Overhead Projector)
Over Head Proyektor secara umum digunakan untuk:
1.    Pengganti papan tulis dengan menggunakan pen khusus yang dituliskan pada lembar         transparansi/gulungan transparansi
2.    Tempat memproyeksikan transparan yang telah disiapkan.
3.    Tempat menunjukkan bayangan (silhoutte) suatu benda.
4.    Tempat menunjukkan model-model kecil baik dalam bentuk gerak atau diam.
5.    Untuk mendemonsrasikan suatu percobaan, contoh: bagaimana cara magnet bekerja       terhadap serbuk besi.
6.    Untuk menunjukkan diagram aliran suatu sistem tertentu, contoh: dengan filter khusus         dapat ditunjukkan diagram suatu aliran.
7.    Untuk memperlihatkan suatu sistem tertentu, contoh: kecepatan membukanya rana       pada alat photo/tustel model S.L.R (Single Lens Reflect)
Jenis-jenis Over head proyektor
1. OHP Type Standart (Standart Lecture Head Type)
2. OHP Type Portable (dapat dilihat, dan ringan dibawa)
 Keuntungan OHP
1. Kecerahan.
    lampu terang dan efisien, sistem optik menghasilkan begitu banyak cahaya pada layar.       Over Head Proyektor dapat digunakan dengan pencahayaan normal pada ruangan
2. Kontak mata.
    Proyektor dioperasikan dari depan ruangan dengan presenter menghadap     penonton, memungkinkan kontak mata langsung melihat hasil kelayar OHP. .
3. Kemudahan penggunaan.
    Over Head Proyektor yang paling ringan dan portabel semua mudah dioperasikan.
4. Kelimpahan bahan.
    Beragam material dapat diproyeksikan, termasuk siluet guntingan, objek     buram yang kecil, dan banyak jenis transparansi.
Keterbatasan OHP
1.  Tidak diprogram sebelumnya, sehingga efektivitas proyeksi Over Head Proyektor           presentasinya sangat bergantung pada presenter.
2. Tidak membuat pembelajaran diri. Sistem Over Head Proyektor tidak membuat diri           untuk       belajar   mandiri
3. Proses produksi yang dibutuhkan. bahan cetak dan transparan item lain, seperti       ilustrasi majalah, tidak dapat diproyeksikan segera, seperti yang mungkin dengan         proyektor buram.  untuk menggunakan sistem Over Head Proyektor bahan tersebut       harus dibuat menjadi transparansi melalui beberapa proses produksi.
Cara Pengoperasian OHP
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan OHP adalah :
l. Tata letak layar terhadap tempat duduk siswa serta posisi OHP perlu disusun sedemikian rupa sehingga didapatkan bayangan/projeksi yang baik pada layar, oleh sebagian besar kelas. Penggunaan OHP sebagai kelengkapan pelaksanaan prinsip multi media, fungsi papan tulis masih sangat dominan. Maka letak layar yang tepat adalah pada salah satu sudut bagian depan kelas. Dengan demikian papan tulis dapat digunakan secara bebas, berbarengan dengan pemakaian OHP.
2. Agar diperiksa letak titik sumber tenaga listrik (stop-kontak), dan diperiksa pula tegangannya. Tegangan sumber harus sama dengan tegangan yang dibutuhkan OHP.
3. Setelah tata letak diperkirakan balk, maka perlu dicoba penyinarannya. Usahakan bentuk bayangan projeksi pada layar setepat mungkin (frontal dan jelas).
4. Menghidupkan lampu hanya pada waktu menayangkan filem transparansi saja. Pada pemberian penjelasan materi yang tidak bersangkutan langsung dengan isi transparansi, lampu dimatikan. Hal itu bukan semata-mata penghematan tenaga listrik dan umur lampu, tetapi yang lebih penting adalah agar perhatian siswa tidak terbagi, kepada guru dan kepada layar.
5. Setelah selesai menggunakan OHP, dan lampu dimatikan, pada beberapa OHP harus ditunggu sampai fan pendingin lampu berhenti berputar (otomatis), baru kabel dilepas dari sumber listrik, dan dapat ditinggalkan.
6. Pada keadaan tidak terpakai, kecuali hubungan dengan sumber listrik dilepas, juga diusahakan OHP ditutup dengan penutup plastik atau kain, untuk melindungi debu kapur atau kotoran.


2. LIQUID CRYSTAL DISPLAY
LCD Proyektor adalah perangkat alat bantu yang sering digunakan untuk media presentasi, karena mampu menampilkan gambar dengan ukuran besar.
LCD Proyektor dapat bekerja dengan dilengkapi peralatan tambahan yaitu :
1.      Kabel data .
Digunakan untuk menghubungkan antara LCD Proyektor dengan komputer. Dua jenis kabel  data yang sering digunakan dalam LCD Proyektor yaitu : USB (Universal Serial Bus) atau Parallel.
2.      Power Supply .
Menghubungkan LCD Proyektor dengan sumber listrik. Terdiri dari adaptor dan kabel penghubung tegangan ke LCD Proyektor
Istilah teknis dalam LCD Proyektor :
  1. ANSI Lumens
  2. Resolutions
  3. Digital Light Processing (DLP)
  4. Liquid Crystal Display (LCD)
  5. Liquid Crystal on Silicon (LCOS)
  6. Aspect Ratio
  7. Contrast Ratio
  8. Lens shift
  9. Keystone
   Tingkatan Resolusi layar dalam LCD Proyektor














Cara Pengoperasian
  1. Hubungkan proyektor dengan listrik mengunakan kabel power, apabila lampu indikator power menyala orange, berarti proyektor siap dipakai
  2. Buka tutup lensa
  3. Tekan tombol power sekitar 2 detik (di panel proyektor atau remote), tunggu sampai indikator berwarna hijau dan display tampil penuh selama 10 - 30 detik
  4. Nyalakan semua peralatan yang menjadi input (CPU, Notebook, video player dll)
  5. Tekan source (input) untuk memilih input yang akan didisplaykan atau automaticsource dalam kondisi "On", silahkan menunggu 5 - 10 detik untuk pencarian input terdekat

·         Port LCD dihubungkan ke PC atau notebook melalui kabel USB , begitu juga kabel VGA dan kabel audio
·         LCD Proyektor dapat dihubungkan dengan monitor komputer melalui VGA kabel
·         Port Video dan audio dalam LCD dapat dihubungkan vga adapter kabel dan kabel audio ke komputer

Keuntungan LCD
1. Pilahan foto, keuntungan besar panel LCD yang memungkinkan Anda untuk proyek          apa       pun yang muncul di monitor komputer Anda teks, data, atau visual ke layar        besar.
2. Kapasitas besar, komputer dapat menyimpan sejumlah hampir tak terbatas visual, yang       dapat dipanggil dengan menekan tombol.
 Keterbatasan LCD
1.      Kurangnya Penerangan. Ruang harus lebih gelap daripada proyeksi overhead konvensional.
2.      Keterbacaan. LCD resolusi rendah membuat presentasi kelompok paling cocok ukuran kecil atau menengah.

3. MIKROFON

  Mikrofon (bahasa Inggris: microphone) adalah suatu jenis transduser yang mengubah energi-energi akustik (gelombang suara) menjadi sinyal listrik. Mikrofon merupakan salah satu alat untuk membantu komunikasi manusia. Mikrofon dipakai pada banyak alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, dan pengudaraan radio serta televisi.

Istilah mikrofon berasal dari bahasa Yunani mikros yang berarti kecil dan fon yang berarti suara atau bunyi. Istilah ini awalnya mengacu kepada alat bantu dengar untuk suara berintensitas rendah. Penemuan mikrofon sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Pada awal penemuannya, mikrofon digunakan pada telepon, kemudian seiring berkembangnya waktu, mikrofon digunakan dalam pemancar radio hingga ke berbagai penggunaan lainnya. Penemuan mikrofon praktis sangat penting pada masa awal perkembangan telepon. Beberapa penemu telah membuat mikrofon primitif sebelum Alexander Graham Bell.
Pada tahun 1827, Sir Charles Wheatstone telah mengembangkan mikrofon. Ia merupakan orang pertama yang membuat “mikrofon frase". Selanjutnya, pada tahun 1876, Emile Berliner menciptakan mikrofon pertama yang digunakan sebagai pemancar suara telepon. Mikrofon praktis komersial pertama adalah mikrofon karbon yang ditemukan pada bulan Oktober 1876 oleh Thomas Alfa Edison. Pada tahun 1878, David Edward Hughes juga mengambil andil dalam perkembangan mikrofon karbon. Mikrofon karbon tersebut mengalami perkembangan hingga tahun 1920-an.
James West and Gerhard Sessler juga memainkan peranan yang besar dalam perkembangan mikrofon. Mereka mempatenkan temuan mereka yaitu mikrofon elektrik pada tahun 1964. Pada waktu itu, mikrofon tersebut menawarkan sesuatu yang tidak dimiliki oleh mikrofon sebelumnya, yaitu harga rendah, sehingga dapat dijangkau oleh seluruh konsumen. Bagian lain dalam sejarah perkembangan mikrofon ialah revolusionalisasi mikrofon dalam industri dimana memungkinkan masyarakat umum untuk mendapatkannya. Hampir satu juta mikrofon diproduksi tiap tahunnya. Lalu pada tahun 1970-an, mikrofon dinamik dan mikrofon kondenser mulai dikembangkan. Mikrofon ini memiliki tingkat kesensitifan yang tinggi. Oleh karena itu, hingga saat ini mikrofon tersebut digunakan dalam dunia penyiaran.

Kegunaan

Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya.
Pada dasarnya mikrofon berguna untuk merobah suara memjadi getaran listrik sinyal Analog untuk selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan berikutnya dengan Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras terakhir diumpan ke-Speaker.Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal.
Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah sesuai kebutuhan dan seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dan sebagainya.
PRINSIP KERJA

Prinsip kerja dari microphone menjelaskan tipe transducer yang berada di dalam microphone tersebut. Transducer adalah sebuah alat yang dapat mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk yang lain. Dalam kaitannya dengan microphone, transducer mengubah energi akustik (suara) mernjadi energi listrik. Menurut cara kerjanya, ada banyak tipe microphone, seperti: dynamic, condenser, ribbon, crystal, carbon, dsb. Namun, ada dua tipe yang paling umum digunakan, yaitu: dynamic dan condenser.
Dynamic microphone menggunakan diafragma/voice coil/susunan magnet yang berfungsi sebagai generator/pembangkit sinyal listrik yang di-drive oleh suara yang masuk. Gelombang suara menabrak sebuah membran plastik tipis yang disebut diafragma sehingga diafragma tersebut bergetar. Sebuah kumparan kawat kecil (voice coil) ditempelkan pada bagian belakang diafragma dan sama-sama ikut bergetar juga ketika diafragma bergetar. Voice coil dikelilingi oleh medan magnet yang tercipta oleh sebuah magnet permanen kecil. Pergerakan voice coil di medan magnet ini akan mengakibatkan terbentuknya sinyal elektrik.
Dynamic mic memiliki konstruksi yang sederhana dan juga termasuk ekonomis. Di samping itu, dynamic mic juga tidak terlalu terpengaruh oleh temperatur yang esktrim atau kelembaban dan dapat mengakomodasi SPL yang cukup tinggi tanpa overload. Meskipun demikian, respon frekuensi dan sensitivitas dari dynamic mic terbatas, khususnya pada frekuensi tinggi. Dynamic mic merupakan tipe yang sangat umum digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk di dalam sound system gereja. Dynamic mic tidak dapat dibuat dalam bentuk yang kecil tanpa mengurangi sensitivitasnya.
Condenser microphone bekerja berdasarkan diafragma/susunan backplate yang mesti tercatu oleh listrik membentuk sound-sensitive capacitor. Gelombang suara yang masuk ke microphone menggetarkan komponen diafragma ini. Diafragma ditempatkan di depan sebuah backplate. Susunan elemen ini membentuk kapasitor yang biasa disebut juga kondenser. Kapasitor memiliki kemampuan untuk menyimpan muatan atau tegangan. Ketika elemen tersebut terisi muatan, medan listrik terbentuk di antara diafragma dan backplate, yang besarnya proporsional terhadap ruang (space) yang terbentuk diantaranya. Variasi dari lebar space antara diafragma dan backplate terjadi karena pergerakan diafragma relatif terhadap backplate sebagai akibat dari adanya tekanan suara yang mengenai diafragma. Hal ini menghasilkan sinyal elektrik sebagai akibat dari suara yang masuk ke condenser microphone.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa kerja condenser mic memerlukan muatan listrik. Terkait dengan hal  tersebut, ada tipe condenser mic yang memiliki muatan permanen, ada juga yang menggunakan sumber catu daya eksternal untuk mengisi muatannya. Dalam hal ini, sumber catu daya eksternal yang digunakan dapat berasal dari baterai, atau dari “phantom” power (sebuah metode untuk memberikan daya kepada microphone melalui kabel mic tersebut, dayanya berasal dari mixer).
Jika dibandingkan terhadap dynamic mic, condenser mic lebih kompleks dan lebih mahal. Condenser dapat dibuat dengan sensitivitas yang lebih tinggi dan dapat menghasilkan suara yang lebih smooth, lebih natural, khususnya pada frekuensi tinggi. Dengan kondenser, lebih mudah untuk mencapai respon frekuensi flat dan memiliki range frekuensi yang lebih luas. Satu hal lagi yang membedakan dari dynamic mic adalah condenser mic dapat dibuat sangat kecil tanpa banyak mengurangi kinerjanya.
Keputusan untuk menggunakan condenser atau dynamic mic bagaimanapun diambil tidak hanya berdasarkan sumber suara, tetapi berdasarkan physical setting juga. Praktisnya, penggunaan microphone harus memperhatikan untuk acara apa dan dimana mic tersebut akan digunakan. Di samping itu, apakah diinginkan hasil dengan kualitas suara yang sangat tinggi atau tidak.

KEGUNAAN

Mikrofon digunakan pada beberapa alat seperti telepon, alat perekam, alat bantu dengar, pengudaraan radio serta televisi, dan sebagainya.
Pada dasarnya mikrofon berguna untuk merobah suara memjadi getaran listrik sinyal Analog untuk selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan berikutnya dengan Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras terakhir diumpan ke-Speaker.
Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal.
Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah sesuai kebutuhan dan seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dan sebagainya.

KARAKTERISTIK

Karakteristik mikrofon yang harus diperhatikan ketika akan memilih sebuah mikrofon adalah:
  1. Prinsip cara kerja mikrofon
  2. Daerah respon frekuensi suara yang mampu dicuplik mikrofon
  3. Sudut atau arah pencuplikan mikrofon
  4. Output sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon
  5. Bentuk fisik mikrofon

JENIS MIKROFON

Mikrofon karbon


Mikrofon karbon adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diagram logam yang terletak pada salah satu ujung kotak logam yang berbentuk silinder. Cara kerja mikrofon ini berdasarkan resistansi variabel dimana terdapat sebuah penghubung yang menghubungkan diafragma dengan butir-butir karbon di dalam mikrofon. Perubahan getaran suara yang ada akan menyebabkan nilai resistansi juga berubah sehingga mengakibatkan perubahan pada sinyal output mikrofon.

Mikrofon reluktansi variable

Mikrofon Reluktansi Variabel adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan magnetik. Cara kerjanya berdasarkan gerakan diafragma magnetik tersebut. Jika tekanan udara dalam diafragma meningkat karena adanya getaran suara, maka celah udara dalam rangkaian magnetik tersebut akan berkurang, akibatnya reluktansi semakin berkurang dan menimbulkan perubahan-perubahan magnetik yang terpusat di dalam struktur magnetik. Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan perubahan sinyal yang keluar dari mikrofon.

Mikrofon kumparan yang bergerak

Mikrofon Kumparan yang Bergerak adalah mikrofon yang terbuat dari kumparan induksi yang digulungkan pada silinder yang berbahan non magnetik dan dilekatkan pada diafragma, kemudian dipasang ke dalam celah udara suatu magnet permanen. Sedangkan kawat-kawat penghubung listrik direkatkan pada diafragma yang terbuat dari bahan non logam. Jika diafragma bergerak karena adanya gelombang suara yang ditangkap, maka kumparan akan bergerak maju mundur di dalam medan magnet, sehingga muncullah perubahan magnetik yang melewati kumparan dan menghasilkan sinyal listrik.

Mikrofon kapasitor

Mikrofon Kapasitor adalah mikrofon yang terbuat dari sebuah diafragma berbahan logam, digantungkan pada sebuah pelat logam statis dengan jarak sangat dekat, sehingga keduanya terisolasi dan menyerupai bentuk sebuah kapasitor. Adanya getaran suara mengakibatkan diafragma bergerak-gerak.
Diafragma yang bergerak menimbulkan adanya perubahan jarak pemisah antara diafragma dengan pelat statis sehingga mengakibatkan berubahnya nilai kapasitansi. Mikrofon kapasitor ini memerlukan tegangan DC konstan yang dihubungkan ke sebuah diafragma dan pelat statis melewati sebuah resistor beban, sehingga tegangan mikrofon dapat berubah-ubah seiring perubahan tekanan udara yang terjadi akibat getaran suara.

Mikrofon elektret

Mikrofon Elektret adalah jenis khusus mikrofon kapasitor yang telah memiliki sumber muatan tersendiri sehingga tidak membutuhkan pencatu daya dari luar. Sumber muatan berasal dari suatu alat penyimpan muatan yang terbuat dari bahan teflon. Bahan teflon tersebut diproses sedemikian rupa sehingga mampu menangkap muatan-muatan tetap dalam jumlah besar, kemudian mempertahankannya untuk waktu yang tak terbatas. Lapisan tipis teflon dilekatkan pada pelat logam statis dan mengandung muatan-muatan negatif dalam jumlah besar. Muatan-muatan tersebut terperangkap pada satu sisi yang kemudian menimbulkan medan listrik pada celah yang berbentuk kapasitor. Getaran suara yang ada mengubah tekanan udara di dalamnya sehingga membuat jarak antara diafragma dan pelat logam statis juga berubah-ubah. Akibatnya, nilai kapasitansi berubah dan tegangan terminal mikrofon pun juga berubah.

Mikrofon piezoelektris

Mikrofon Piezoelektris adalah mikrofon yang terbuat dari bahan kristal aktif. Bahan ini dapat menimbulkan tegangan sendiri saat menangkap adanya getaran dari luar jadi tidak membutuhkan pencatu daya. Cara kerjanya ialah kristal dipotong membentuk suatu irisan pada bidang-bidang tertentu, kemudian dilekatkan pada elektroda atau lempengan sehingga akan menunjukkan sifat-sifat piezoelektris. Kristal akan berubah bentuk bila mendapatkan suatu tekanan sehingga akan terjadi perpindahan muatan sesaat di dalam susunan kristal tersebut. Perpindahan muatan mengakibatkan adanya perbedaan potensial di antara kedua pelat-pelat lempengan. Uniknya, kristal tersebut dapat langsung menerima getaran suara tanpa harus dibentuk menjadi sebuah diafragma, sehingga respon frekuensi yang diterima akan lebih baik dari mikrofon lainnya walaupun tingkat keluarannya jauh lebih rendah, yaitu kurang dari 1 mV.

Mikrofon pita

Mikrofon Pita ialah mikrofon yang terbuat dari pita yang bersifat sangat sensitif dan teliti. Cara kerja mikrofon ini berpedoman pada suatu pusat pita yaitu kertas perak metal tipis yang digantungkan pada suatu medan magnet. Getaran suara yang ditangkap menimbulkan terjadinya pergerakan pita. Gerakan tersebut mengakibatkan berubahnya medan magnet yang kemudian menghasilkan sinyal listrik. Oleh karena mikrofon pita pada awal kemunculannya merupakan mikrofon yang dapat menampilkan suara paling alami, maka industri rekaman dan siaran segera memanfaatkan mikrofon ini di awal tahun 1930-an. Mikrofon ini tidak memerlukan pencatu daya atau baterai dalam pengoperasiannya. Pertumbuhan besar pada jenis mikrofon ini terlihat dari besarnya minat masyarakat pada rumah perekaman yang menyediakan mikrofon pita dengan kualitas tinggi seperti mikrofon buatan perusahaan Royer AEA, yang kemudian menjadi standar bersama untuk studio perusahaan-perusahaan Cina seperti Sontronics, SE dan Golden Age.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar